Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka kedoknya
Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama
Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa
Semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan
Tidak ada kehidupan yang tidak diwarnai oleh kesedihan.
Diundang maupun tidak, ia akan senantiasa datang.
Banyak kejadian bahkan terbukti, semakin ia dibenci dan ditakuti,
Semakin ia senang dan rajin berkunjung ke diri kita.
Maka, sengsaralah hidup mereka yang membenci kesedihan.
Kesedihan dan kegembiraan adalah dua saudara kembar
yang melakukan kegiatannya secara bergantian.
Keserakahan, atau sebaliknya kekhusukan doa manusia
mana pun tidak akan bisa membuat dua saudara kembar ini berpisah.
Ia seperti dua sayap dari seekor burung.
Dibuangnya salah satu sayap, adalah awal dari celakanya
"burung" kehidupan.
Tanpa kesedihan, jiwa manapun tidak akan memiliki daya tampung
yang besar terhadap kebahagiaan.
Ketika kita bercengkrama dengan kebahagiaan di ruang tamu,
kesedihan sedang menunggu di pembaringan.
Persoalannya adalah, punyakah kita cukup keberanian dan kesabaran
untuk berpelukan mesra dengan kesedihan?
Inilah sebuah kualitas pribadi yang dimiliki oleh sangat sedikit orang.
Untuk menerima kebahagiaan, kita tidak memerlukan terlalu banyak kedewasaan.
Akan tetapi, untuk berpelukan mesra dengan kesedihan,
diperlukan kearifan dan kedewasaan yang mengagumkan...
(Kahlil Gibran)
2 comments:
jadi ini blog barunya Cul? apa ada blog yg lainnya?
hi lind, bukan ini blog barunya tp ditempat lain. YM an ajah yah. :D
Post a Comment