Hey.. apa kabar teman..? tadi aku melihatmu berdiskusi sangat serius dan sedikit beradu argumen rupanya. Ada apa teman..? ya, aku bisa mendengar juga apa yang kamu bicarakan mengenai berita terkini tentang sebuah aliran yang sedikit "nyeleneh" menurut pandangan "orang-orang kebanyakan itu". Pasti kau mencoba berpikir terbalik bukan..? mengkondisikan bagaimana seandainya kelompok yang "nyeleneh" itu adalah orang-orang kebanyakan dan "orang-orang kebanyakan itu" adalah kelompok minoritas. Memang begitulah hidup diduniamu itu,teman.
Benar dan salah diduniamu itu tergantung kesepakatan bersama dalam masyarakat kebanyakan dan bukan kaum minoritas. Dan kalian yang minoritas harus mengikuti yang mayoritas. Bukan kalian tidak bisa membuat kelompok dalam kaum minoritas itu, tp sebaiknya hanya untuk kalangan tertentu saja kelompok kalian itu dan tak perlu menonjolkan diri ke permukaan. Karena kalian pasti tahu, kalian tidak akan dengan mudah diterima dan bahkan mungkin diberantas. Percayalah omonganku ini.
Hai teman, aku tahu, kamu bukan bermaksud membela kaum yang "nyeleneh" itu dan bukan juga kamu membenarkan mereka. Karena aku tahu kamu itu tahu dengan benar bahwa ajaran yang disampaikan memang sudah "sangat nyeleneh". Tapi kamu sendiri pastinya tidak bisa juga membiarkan dan melihat kaum yang "nyeleneh" itu dilakukan semena-mena dengan yang mayoritas itu bukan..?
Yup, aku setuju dengan dirimu jika kamu berpendapat bahwa mereka perlu di rangkul dan di ajak berdiskusi untuk sekedar berbagi pengetahuan dan pemahaman. Seandainya memang ternyata tidak terjadi kesepahaman, ya sudah, biarkan saja mereka dengan keyakinannya. kamu sudah cukup menyampaikan itu saja. Perbedaan keyakinan mereka dengan dirimu mungkin sama saja dengan perbedaan keyakinan dengan orang-orang yang berbeda agama dengan mu. Biarkan mereka dengan keyakinan mereka dan dirimu dengan keyakinanmu. Dan memang mereka perlu dihimbau untuk tidak menyampaikan kepada orang-orang yang sudah memiliki keyakinan seperti dirimu. Apalagi sampai membuat keresahan dalam masyarakat kebanyakan.
Seandainya mereka menyampaikan kepada sodara-sodaramu yang satu keyakinan, aku pun tidak menyalahkanmu jika kamu mengambil tindakan tegas kepada mereka. Mungkin ini salah satu cara menjaga akidah sodara-sodaramu. Tapi sekali lagi aku sampaikan kepada dirimu, bahwa keimanan seseorang itu lebih tergantung orang itu sendiri bukan orang lain.
Kamu mungkin pun tahu dan aku yakin kamu tahu, dalam suatu ayat Tuhan mu dinyatakan. Jika Tuhan mu berkehendak memberikan suatu hidayah kepada hamba Nya, maka tak satupun yang bisa menghalanginya. Kamu ingat itu bukan...?
Pada akhirnya mungkin kamu berpikir, bahwa keyakinan lebih kepada urusan pribadi orang itu sendiri bukan? dan bukan orang lain. Tapi sekali lagi aku ingatkan, lihatlah kanan kirimu, dimana dirimu berada. Jikalau dirimu pun ingin menyampaikan sesuatu, sampaikan kepada orang yang tepat, ditempat yang benar dan waktu yang tepat. Mungkin itu sedikit saja yang aku bisa sampaikan pada dirimu hari ini.
Mungkin dilain waktu kita akan berdiskusi lagi seperti ini.
dba'wan
*tulisan diatas tidak merujuk kepada sesuatu aliran tertentu tp dalam kondisi in general bisa aliran apa saja dan dimana saja, dimana ada kelompok minoritas vs mayoritas.
Benar dan salah diduniamu itu tergantung kesepakatan bersama dalam masyarakat kebanyakan dan bukan kaum minoritas. Dan kalian yang minoritas harus mengikuti yang mayoritas. Bukan kalian tidak bisa membuat kelompok dalam kaum minoritas itu, tp sebaiknya hanya untuk kalangan tertentu saja kelompok kalian itu dan tak perlu menonjolkan diri ke permukaan. Karena kalian pasti tahu, kalian tidak akan dengan mudah diterima dan bahkan mungkin diberantas. Percayalah omonganku ini.
Hai teman, aku tahu, kamu bukan bermaksud membela kaum yang "nyeleneh" itu dan bukan juga kamu membenarkan mereka. Karena aku tahu kamu itu tahu dengan benar bahwa ajaran yang disampaikan memang sudah "sangat nyeleneh". Tapi kamu sendiri pastinya tidak bisa juga membiarkan dan melihat kaum yang "nyeleneh" itu dilakukan semena-mena dengan yang mayoritas itu bukan..?
Yup, aku setuju dengan dirimu jika kamu berpendapat bahwa mereka perlu di rangkul dan di ajak berdiskusi untuk sekedar berbagi pengetahuan dan pemahaman. Seandainya memang ternyata tidak terjadi kesepahaman, ya sudah, biarkan saja mereka dengan keyakinannya. kamu sudah cukup menyampaikan itu saja. Perbedaan keyakinan mereka dengan dirimu mungkin sama saja dengan perbedaan keyakinan dengan orang-orang yang berbeda agama dengan mu. Biarkan mereka dengan keyakinan mereka dan dirimu dengan keyakinanmu. Dan memang mereka perlu dihimbau untuk tidak menyampaikan kepada orang-orang yang sudah memiliki keyakinan seperti dirimu. Apalagi sampai membuat keresahan dalam masyarakat kebanyakan.
Seandainya mereka menyampaikan kepada sodara-sodaramu yang satu keyakinan, aku pun tidak menyalahkanmu jika kamu mengambil tindakan tegas kepada mereka. Mungkin ini salah satu cara menjaga akidah sodara-sodaramu. Tapi sekali lagi aku sampaikan kepada dirimu, bahwa keimanan seseorang itu lebih tergantung orang itu sendiri bukan orang lain.
Kamu mungkin pun tahu dan aku yakin kamu tahu, dalam suatu ayat Tuhan mu dinyatakan. Jika Tuhan mu berkehendak memberikan suatu hidayah kepada hamba Nya, maka tak satupun yang bisa menghalanginya. Kamu ingat itu bukan...?
Pada akhirnya mungkin kamu berpikir, bahwa keyakinan lebih kepada urusan pribadi orang itu sendiri bukan? dan bukan orang lain. Tapi sekali lagi aku ingatkan, lihatlah kanan kirimu, dimana dirimu berada. Jikalau dirimu pun ingin menyampaikan sesuatu, sampaikan kepada orang yang tepat, ditempat yang benar dan waktu yang tepat. Mungkin itu sedikit saja yang aku bisa sampaikan pada dirimu hari ini.
Mungkin dilain waktu kita akan berdiskusi lagi seperti ini.
dba'wan
*tulisan diatas tidak merujuk kepada sesuatu aliran tertentu tp dalam kondisi in general bisa aliran apa saja dan dimana saja, dimana ada kelompok minoritas vs mayoritas.