Kita tahu kita diperintah untuk menyegerakan sholat tatkala panggilan itu datang. Namun kita terkadang mengabaikannya dan menganggap angin lalu. Lalu kita terlena dan akhirnya terlupa, sehingga akhirnya meninggalkan kewajiban kita untuk menunaikan ibadah wajib tersebut. Hari berganti hari sepertinya hal itu trus terulang dan terulang sehingga akhirnya menjadikannya menjadi suatu kebiasaan. Pun tanpa sadar, hari demi hari kebaikan demi kebaikan tiada kita dapatkan dari ibadah yang seharusnya kita lakukan. Hingga suatu ketika tanpa kita undang suatu musibah datang menghampiri kita. Disaat seperti ini manusia biasanya baru tersadar dan teringat kepada Tuhan. Namun sayang badan tiada lagi sanggup bergerak, lidah kelu berucap dan sesal merasuk jiwa mengingat kelalaian dihari kemarin yang telah dilakukan. Nikmat tidak bisa lagi di kecap, semua menjadi hambar tanpa rasa. Yang ada kemudian adalah tangis sesal penyesalan. Berharap kesempatan datang kembali jika Tuhan berkehendak. Namun kadang, kesempatan yang sama tak datang kembali. Hingga akhirnya manusia menutup usia dalam keadaan sesal dan kerugian.
Moral of the story:
Kita dianjurkan untuk menyegerakan kebaikan agar kebaikan itu pun segera tersampaikan kepada yg diniatkan dan juga kepada kita. Karena kita tiada pernah mengetahui apa yang terjadi terhadap diri kita dikemudian hari. Baik dalam hitungan hari, jam, menit ataupun detik. Apapun bisa terjadi terhadap diri kita dalam hitungan waktu tersebut. Oleh karenanya jika punya niat baik, segerakanlah kebaikan itu dan jangan menunda-nundanya hingga tiada penyesalan dikemudian hari. Dan smoga Allah membalas kebaikan tersebut berlipat-lipat ganda. Aminn allahumma aminn...